Dalam studi psikologi perkembangan kontemporer
atau perkembangan rentang hidup, wilayah pembahasannya tidak terbatas pada
perubahan perkembangan selama masa anak-anak dan remaja saja, tetapi juga masa
dewasa, tua, hingga meninggal dunia. Hal ini dikarenakan perkembangan manusia
tidak akan berakhir, tetapi terus berkesinambungan. Perubahan-perubahan
badaniah yang terjadi sepanjang hidup, memengaruhi sikap, proses kognitif, dan
perilaku individu. Hal ini berarti bahwa permasalahan yang harus diatasi juga
mengalami perubahan dari waktu ke waktu sepanjang rentang kehidupan.
Seperti halnya dengan remaja, untuk merumuskan
sebuah definisi tentang kedewasaan tidaklah mudah. Apalagi di setiap kebudayaan
yang ada, masing-masing memiliki ketentuan sendiri untuk menetapkan kapan
seseorang mencapai status dewasa secara formal. Pada sebagian besar kebudayaan
kuno, status ini tercapai jika pertumbuhan pubertas telah selesai atau
setidak-tidaknya sudah mendekati selesai, atau jika organ kelamin anak telah
mencapai kematangan serta mampu berproduksi. Di Indonesia sendiri, seseorang
dianggap mencapai status dewasa jika sudah menikah, meskipun usianya belum
mencapai 21 tahun.
Terlepas dari perbedaan dalam penentuan waktu
dimulainya status kedewasaan tersebut, pada umumnya psikolog menetapkan usia
20-an sebagai awal masa dewasa dan berlangsung sampai sekitar usia 40-45, dan
pertengahan masa dewasa berlangsung dari usia 40-45 hingga usia 65-an, serta
masa dewasa lanjut/masa tua berlangsung dari usia 65-an sampai meninggal, demikian
pandangan dari Robert S. Feldman, penulis buku "Understanding
Psychology".
1. Perkembangan
Fisik
Puncak dan penurunan kemampuan
fisik, status fisik puncak dicapai pada umur 18-30 tahun, terutama pada
umur 19 dan 26 tahun. Kesehatan juga mencapai puncaknya pada masa-masa
tersebut. Ada bahaya tersembunyi dalam kemampuan fisik dan kesehatan dalam
puncak ini. Kebiasaan yang jelek untuk kesehatan mungkin terbentuk. Menuju
bagian akhir dari masa dewasa awal, pelambatan dan penurunan kondisi fisik
mulai tampak.
Kondisi kesehatan kaum muda dapat
ditingkatkan dengan mengurangi gaya hidup yang merusak kesehatan, seperti makan
terlalu banyak, dan dengan meningkatkan gaya hidup yang meningkatkan kesehatan
yang mencakup nutrisi yang baik dan olah raga.
·
Nutrisi dan
Perilaku Makan
Penyebab kelebihan berat badan
adalah kompleks dan melibatkan faktor genetik, mekanisme fisiologis, kognitif,
dan pengaruh lingkungan. Kita telah menjadi populasi yang semakin kelebihan
berat badan, dan program penghilang berat badan akan meningkat. Obat-obatan
tidak efektif mengontrol berat badan dalam jangka panjang. Olah raga adalah
salah satu cara yang paling efektif untuk menghilangkan berat badan, khususnya
jika dikombinasikan dengan konsumsi lemak yang sedikit.
·
Olahraga
Baik olah raga dengan tingkata
sedang, maupun intensif menghasilkan efek fisik dan psikologis yang penting,
seperti rendahnya resiko penyakit jantung dan pengurangan kecerdasan. Para ahli
semakin menganjurkan bahwa tingkat olah raga kita harus menyenangkan.
·
Ketergantungan
dan pemulihan
Ketergantungan dan obat-obatan
adalah persoalan yang umum pada masyarakat kita dengan alkoholisme yang makin
menonjol. Banyak orang yang menyebut alkoholisme sebagai suatu penyakit yang
implikasinya berarti alkoholisme memiliki sumber penyebab genetik biologis,
tetapi alkoholisme disebabkan oleh beberapa banyak faktor, todak hanya faktor
keturunan saja. Pemulihan dan ketergantungan adalah sangat sulit alcoholics
anonymous adalah kelompok dukungan sosial untuk self help lain. Yang
orientasinya tidak spiritual akhir-akhir ini.
No comments:
Post a Comment