Monday, February 23, 2015

PNPM (LAPORAN PENINJAUAN)

LAPORAN PENINJAUAN  PNPM MPd DAN PSBSS DESA PANCAWARNA  KECAMATAN WAY SERDANG KABUPATEN MESUJI


PENGESAHAN


Judul        : LAPORAN PENINJAUAN PNPM MPd DAN PSBSS DESA 
PANCAWARNA KECAMATAN WAY SERDANG KABUPATEN MESUJI
 Tempat     : Desa Pancawarna kecamatan  Way serdang Kabupaten Mesuji
 Waktu       : 24-25 Januari 2015


Mengetahui
Sekretaris Desa Pancawarna                                                           Peninjau




SUWENDI                                                                                   ARIF VISHODIK


























 
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan  Laporan Peninjauan ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Sewendi selaku Sekretaris Desa Pancawarna yang telah membantu dan memberikan informasi  kami dalam proses peninajuan  ini.
 Semoga Laporan Peninjauan yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.



























 BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kemiskinan merupakan masalah yang sangat kompleks, sehingga masalah ini tidak dapat dilakukan oleh pemerintah sendiri. Melalui kebijakan sektoral, apalagi jika dilakukan dengan perencanaan dalam jangka yang pendek. Penanggulangan kemiskinan perlu dilakukan melalui suatu gerakan (movement) yang menghimpun kekuatan dan kemampuan seluruh stakeholders termasuk masyarakat beserta lingkungannya. Gerakan bersama ini perlu dirancang dengan perencanaan dalam jangka menengah dan jangka panjang yang berkelanjutan, terintegrasi dan terpadu.
Dalam upaya mendukung penanggulangan kemiskinan di daerah pedesaan,  Pemerintah Kabupaten Mesuji  telah melaksanakan berbagai program yang meletakkan landasan yang kuat pada pembangunan manusia melalui proses pemberdayaan, diantaranya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM MPd) yang merupakan program Kementrian Pekerjaan Umum. Selain itu juga Pemerintah Kabupaten Mesuji Mempunyai kebijakan yakni Program Sai Bumi Serasan Segawi (PSBSS).
1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa Itu Program  PNPM dan SBSS?
2.      Bagaimana Hasil Peninjauan?



BAB II
LAPORAN  PENINJAUAN
2.1  Apa itu Program  PNPM DAN SBSS
2.1.1 Program PNPM
PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Pengertian yang terkandung mengenai PNPM Mandiri adalah :
1.      PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan
2.      sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.
3.      Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.


a.      Tujuan Umum
Meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara
mandiri.

b.      Tujuan Khusus
Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan.

2.1.2 Program SBSS
                        Program Sai Bumi Serasan Segawi (PSBSS)  merupakan program yang diluncurkan Pemerintah Kabupaten Mesuji untuk meningkat Perekonomian masyarakat berbasis pemberdayaan masyarakat.
a.      Tujuan 
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat guna kabupaten mesuji lebih maju.
  
2.2 Hasil Peninjaun
PNPM Mandiri Perdesaan dan PSBSS membantu meningkatkan infrastruktur perdesaan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Penentuan infrastruktur yang akan dibangun murni merupakan aspirasi masyarakat desa sendiri, bukan keinginan pimpinan daerah, pimpinan ormas, pimpinan LSM atau pimpinan lainnya. Semuanya hasil musyarawah bersama, atau dengan kata lain semua usulan masyarakat dimusyawarahkan untuk kemudian dibangun secara bersama-sama. Dalam konteks ini, PNPM Mandiri pedesaan dan PSBSS telah mengajarkan masyarakat desa berdemokrasi secara sehat dengan mengedepankan musyawarah mufakat. Semua warga masyarakat mememiliki kedudukan dan posisi yang sama atau sederajat, sama memiliki hak untuk bersuara. Berbagai pembangunan infrastruktur oleh PNPM Mandiri pedesaan dan PSBSS telah mengubah wajah desa yang sebelumnya didominasi jalan tanah, kini banyak yang sudah jalan berbatu, sehingga lebih bersih, lebih nyaman, lebih kuat dan lebih memperlancar lalu lintas masyarakat. Jalan desa yang sebelumnya hanya bisa dilewati pejalan kaki dan sepeda ontel, kini bisa bisa dilewati sepeda motor dan mobil, sehingga sangat membantu masyarakat desa mengangkut hasil pertaniannya baik padi, jagung, karet, kelapa sawit maupun hasil pertanian lainnya yang menjadi komoditas unggulan masyarakat. jalan produksi yang dibangun PNPM Mandiri Perdesaan dan PSBSS salah satunya terdapat di Desa Pancawarna, Kecamatan Way Serdang. Di desa ini PNPM Mandiri membangun jalan berbatu berikut gorong-gorong dan jembatan jalan dengan panjang hampir mencapai 3 km Jalan rabat ini sangat bermanfaat bagi lebih kurang 500 KK di desa tersebut khususnya untuk membawa hasil-hasil pertanian. Sebelumnya, jalan tersebut rusak parah sehingga sangat sulit dilalui bahkan dengan sepeda motor. Kini jalan tersebut bisa dilalui mobil ukuran sedang hingga truk fuso. Salah satu warga pemanfaat, Samto, seorang penderes karet mengatakan sangat senang dengan adanya jalan rabat beton tersebut. Ia bersama warga lain ikut berpartisipasi membangun jalan tersebut. “Sangat membantu sekali perbaikan jalan ini. Tahun 2015 ini aktifitas transportasi di desa kami jadi membaik,” ujarnya. Selain itu, infrastruktur yang dibangun juga meliputi jembatan perdesaan.  Pembangunan jembatan juga telah mendorong konektivitas atau keterhubungan wilayah di perdesaan semakin kuat. Masyarakat desa yang sebelumnya kesulitan mengakses ke daerah lain, kini menjadi terbuka dan lebih mudah dengan pembangunan jembatan beton atau jembatan besi. Jembatan yang sebelumnya banyak terbuat dari bambu atau kayu dan hanya bisa dilewati jalan kaki, kini bisa dilewati kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat, jembatan ini kini berdiri dengan kokoh. Menurut salah satu warga, Samino, sebelum adanya jembatan yang dibangun PNPM tersebut, masyarakat hanya bisa puas dengan jembatan kecil yang hanya bisa dilewati dengan sepeda motor.“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah atas adanya program PNPM Mandiri ini, semoga bisa diteruskan ke depan,” ujar Samino.






















BAB III
PENUTUP
PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat yang dimana memiliki dua tujuan, yakni tujuan Umum dan tujuan khusus, untuk tujuan umum yaitu meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri. Sedangkan untuk tujuan khususnya yaitu Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. PNPM Mandiri di Desa Pancawarna membangun jalan, dan jembatan, dimana itu sangat  bermanfaat bagi perkembangan ekonomi masyarakat setempat, karena bisa meningkatkan perkonomian masyarakat setempat.


           








LAMPIRAN PERTANYAAN

1.      Apa yang bapak rasakan dengan keadaan jalan rusak seperti ini ?
Jawab: kami sebagai masyarakat mengalami kesulitan dalam akses transportasi baik ketika kami ke ladang maupun membawa barang hasil tani,karena jalan yang sulit untuk dilewati
2.      Keinginan seperti apa yang bapak harapkan dengan pemerintah dalam perbaikan infrastuktur...?
Jawab: Perbaikan jalan,yaa paling tidak di batu...syukur-syukur kalau sampai di Aspal
3.      Pemerintah mewacanakan program PNPM untuk masyarakat,apa tanggapan bapak..?
Jawab: Baik,karena program tersebut salah satunya tentang perbaikan infrastuktur
4.      Timbal balik apa yang masyarakat berikan dengan Program ini...?
Jawab: Menjaga infrastruktur yang telah dibangun dan memperluas akses
5.      Kedepan apa yang masyarakat butuhkan selain program ini...?
Jawab: sarana Air bersih




                          

Monday, February 16, 2015

PROPOSAL PENELITIAN PEMANFAATAN KULIT SINGKONG MENGGUNAKAN TEKNIK PENGOMPOSAN SEDERHANA SEBAGAI PUPUK ORGANIK



Bab I. PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Setiap tahun kebutuhan pangan manusia semakin meningkat dikarenakan jumlah penduduk yang selalu bertambah. Pada tahun  2013 tercatat penduduk Indonesia mencapai lebih dari 250 juta penduduk, sehingga mengakibatkan negara kita mengalami krisis pangan yang mengakibatkan negara selalu mengimpor hampir semua bahan pangan dari luar negeri. Pemerintah Indonesia sekarang mulai meningkatkan produktivitas tanah di Indonesia untuk membantu dalam ketahanan pangan negara kita. Tetapi pada kenyataannya, masih banyak petani-petani yang menggunakan pupuk kimia yang berlebihan di lahan/tanah pertaniannya. Akibat dari berlebihanya penggunaan pupuk kimia tersebut banyak lahan yang tadinya subur menjadi kurus kering dan tandus.
Oleh karena itu, kami menginovasikan pupuk organik yang jauh lebih murah dan berkualitas bagus dan bisa dibuat sendiri oleh para petani sehingga membantu petani untuk bisa bertanam secara organik. Pupuk yang kami buat yaitu pupuk kulit singkong. Selama ini kulit singkong tidak dimanfaatkan dan dibuang begitu saja, padahal kulit singkong  ini dapat dimanfaatakan menjadi sesuatu yang berguna yang membantu dalam menyuburkan tanah.
Pemanfaatan pupuk dari kulit singkong sebenarnya membantu para petani untuk memanfaatkan kulit singkong dari hasil panennya, karena kulit singkong tersebut jika tidak dimanfaatkan akan terbuang sia-sia dan bahkan menjadi pencemaran lingkungan.

1.2 Tujuan
Tujuan pemanfaatan kulit singkong menggunakan teknik pengomposan sederhana sebagai pupuk organik pada pembuatan proposal penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memanfaatkan kulit singkong sebagai pupuk organik agar tidak terbuang sia-sia.
2. Membuat pupuk organik secara sederhana dan bisa diaplikasikan langsung oleh para petani.
3. Meningkatkan kesuburan tanah dengan hasil pupuk organik kulit singkong melalui teknik pengomposan.

1.3 Manfaat
Manfaat dari kulit singkong sebagai pupuk organik adalah:
1. Membantu para petani khususnya petani singkong membuat pupuk sendiri untuk mencukupi kebutuhan tanamannya.
2. Mengurangi biaya penanaman secara organik, karena dengan pupuk organik kulit singkong ini para petani bisa mengurangi biaya yang dikeluarkan karena membuat pupuk sendiri.
































Bab II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengomposan
Pengomposan adalah salah satu metode yang telah lama digunakan untuk mengelola limbah organik padat terutama yang berasal dari aktivitas pertanian dengan sasaran utama menghasilkan pupuk organik berupa kompos.seiring dengan makin besarnya jumlah penduduk,macam limbah organik yang dihasilkan juga cukup banyak,demikian juga macamnya beragam.Pengomposan dianggap dapat dengan mudah beradaptasi dengan kondisi material organik yang berbeda-beda tersebut.Pengomposan dapat dianggap sebagai dekomposisi dan stabilitas substrat organik biologik dalam kondisi yang memungkinkan perkembangan temperatur termofil sehingga diperoleh hasil akhir  yang cukup stabil baik untuk  disimpam maupun digunakan pada tanah tanpa memberikan efek negatif pada lingkungan.

2.2. Pupuk Kompos
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik. Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.

2.3. Inovasi yang Ditawarkan
Pembuatan pupuk menggunakan kulit singkong merupakan salah satu cara pembuatan pupuk organik yang lebih cepat dan efisien. Dikarenakan bahan baku kulit singkong itu sudah mengandung bahan organik yang mendukung dalam pembuatan pupuk organik.





Bab III.METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Selasa,14 Oktober 2014 pukul 08.00 wib s/d selesai bertempat di Laboratorium jurusan Teknik pertanian fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah Box pengomposan/tempat pengomposan,ember dan karung.
Bahan yang digunakan adalah kulit singkong dan air.

3.3 Analisis Penelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan,kami menganalisis bahwa kulit singkong dapat di gunakan sebagai pupuk organik pada tanaman terutama pada tanaman singkong sendiri.
Prosesnya adalah
Kulit singkong di masukan pada box pengomposan dan di rendam dengan air dalam keadaan tertutup.


 


Proses perendaman tersebut selama 3 hari.


 


Setelah direndam,kulit singkong di ambil,dimasukan dalam karung dan ditaburkan pada lahan yang akan di tanami,kemudian lahan tersebut di olah kembali.


 


Biarkan tanah yang telah diolah dan bercampur kulit singkong tersebut Selama 15 hari.


 


Media tanam siap di tanami.



Rujukan