Model Ekonomi
1. Pelaku Ekonomi
A. Pengertian Pelaku Ekonomi
Setiap orang dalam memenuhi kebutuhannya, akan melakukan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh setiap pelaku ekonomi berbeda-beda. Keluarga kalian setiap hari makan, berarti mereka telah melakukan kegiatan konsumsi (berperan sebagai konsumen). Namun berbeda ketika keluarga kalian bekerja. Apakah mereka dinamakan pelaku konsumsi? Orang yang bekerja berarti mereka telah melakukan kegiatan produksi. Dengan demikian dinamakan pelaku produksi. Bagaimana dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pelaku ekonomi lainnya? Sama seperti keluarga kalian, mereka juga melakukan kegiatan ekonomi, namun aktivitas yang mereka lakukan berbeda. Pelaku ekonomi merupakan pihak-pihak yang melakukan kegiatan ekonomi. Secara garis besar, pelaku ekonomi dapat dikelompokkan menjadi lima pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan, koperasi, masyarakat, dan negara. Setiap pelaku ekonomi ada yang berperan sebagai produsen, konsumen, atau distributor.
Secara garis besar para pelaku ini dikategorikan menjadi empat sektor, yakni rumah tangga atau para konsumen (RTK) produsen (RTP), pemerintah, dan sektor luar negeri. Keempat pelaku ini pun ada dalam sistem perekonomian di Indonesia.
1. Rumah tangga Konsumen
Yang dimaksud adalah seluruh rumah tangga yang tersebar dari pelosok-pelosok desa sampai dengan yang bermukim di kota-kota besar. Dari yang kaya raya sampai dengan yang melarat miskin tidak punya apa-apa. Mereka adalah pelaku ekonomi yang utama karena rumah tangga konsumen meminta barang dan jasa dari pasar barang dan jasa (output). Untuk itu kita harus mengkonsumsi atau membeli barang dan jasa. Rumah tangga ikut menentukan barang apa yang akan diproduksi. Kegiatan ini juga merupakan kegiatan ekonomi. Maka tidak aneh kalau rumah tangga kita termasuk salah satu pelaku ekonomi. Rumah tangga konsumen juga menawarkan tenaga kerja, tanah, kapital, dan kewirausahaan.
2. Rumah tangga Produsen
Yang dimaksud adalah seluruh ’rumah tangga’ atau kegiatan ekonomi yang dibentuk oleh pengusaha atau wirausahawan dengan tujuan mencari laba dengan cara menggabungkan tenaga kerja (sumber daya manusia), modal, dan tanah atau sumber daya alam untuk menghasilkan barang dan jasa. Mereka menjalankan fungsi produksi atau bertindak sebagai produsen baik secara perorangan maupun secara kolektif atau terorganisasi. Produsen akan mengelola usahanya dengan beberap acara atau bentuk seperti perusahaan perorangan (PO), berpartner, misalnya CV, firma, atau akan membentuk perseroan (PT). Usaha perseorangan merupakan bentuk yang paling sederhana. Ini adalah usaha/perusahaan yang dimiliki hanya oleh satu orang. Contohnya adalah petani, seorang dokter, tukang listrik, dan sebagainya. Yang kedua adalah berpartner atau partnership. Ini bentuk usaha yang melibatkan dua orang atau lebih individu untuk menyertakan sumber daya mereka dengan tujuan mencari laba.
3. PT atau corporation.
Kepemilikannya biasanya ditandai dengan penerbitan saham. Dari sisi yuridis atau hukum yang berlaku di Indonesia, kita dapat membedakan produsen menjadi :
1. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) seperti: Perorangan (Po), Persekutuan Firma
2. (Fa), Persekutuan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT), dan Yayasan.
3. Badan usaha milik negara (BUMN) seperti: Perusahaan Jawatan (Perjan),
4. Perusahaan Umum (Perum), dan Perusahaan Perseroan (Persero) atau PT Persero.
5. Koperasi
Diagram Arus Lingkar Ekonomi Dua Sektor
Diagram arus lingkar ekonomi (economic circlar flow diagram) menggambarkan interaksi antara rumah tangga konsumen (RTK), rumah tangga produsen (RTP), rumah tangga negara(RTN) dan masyarakat luar negeri. dalam melakukaan kegiatan ekonomi. Ada beberapa pendekatan hubungan antar pelaku ekonomi:
1. Pendekatan 2 sektor yaitu pendekatan antara RTP dan RTK
2. Pendekatan 3 antara RTP, RTK, dan RTN
3. Pendekatan 4 sektor yaitu pendekatan antara RTP, RTK, RTN dan masyarakat luar negeri.
Pendekatan 2 sektor meliputi 2 pelaku ekonomi yaitu RTP dan RTK. Masing-masing pelaku ekonomi memiliki peran tersendiri dalam melakukan kegiatan ekonomi, peran masing-masing pelaku ekonomi menunjang pelaku ekonomi yang lain. Pendekatan 2 sektor ini dapat digambarkan melalui diagram berikut:
Dari diagram tersebut nampak bahwa para pelaku ekonomi ternyata memiliki keterkaitan dengan pelaku ekonomi yang lain. RTK sebagai penyedia faktor-faktor produksi yang dibutuhkan oleh RTP dan RTP sebagai penyedia barang dan jasa yang dibutuhkan RTK.
RTK sebagai pemilik faktor-faktor produksi (modal, kewirausahaan, SDM dan SDA)menyerahkan/memberikan faktor-faktor tersebut ke RTP melalui pasar faktor produksi. Faktor produksi tersebut dibutuhkan oleh RTP untuk melakukan kegiatan produksi. Atas penyerahan faktor produksi tersebut RTP memberikan balas jasa kepada RTK dalam bentuk gaji (wage), uang sewa (rent), bunga (interest), keuntungan (profit). Balas jasa yang diterima dari RTP digunak oleh RTK untuk memenuhi kehidupan sehari-hari degan bebelanja beberapa barang yang dihasilkan oleh RTP.
Faktor-faktor produksi merupakan pendukung utama RTP untuk proses poduksi. Hasil dari proses produksi yaitu barang dan jasa. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh dunia industri dijual kepada RTP melalui pasar barang dan jasa. RTK sebagai pembeli membelanjakan uangya untuk mendapatkan barang dan jasa yang dijual oleh RTK melalui pasar barang dan jasa. Uang yang diperoleh dari pembelanjaan
masyarakat merupakan penerimaan bagi RTP yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi kembali.
perekonomian 2 sektor
Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor perusahaan dan sektor rumah tangga. Dalam perekonomian tidak terdapata pajak dan pengeluaran pemerintah. Perekonomian itu juga tidak melakukan perdagangan luar negeri dan dengan demikian perekonomian itu tidak melakukan kegiatan ekspor dan impor.
Dalam perekonomian dua sektor sumber pendapatan yang diperoleh rumah tangga adalah dari perusahaan. Pendapatan ini meliputi gji, upah, sewa, bunga dan keuntungan adalah sama nilainya dengan pendapatan nasional. Dan oleh karena itu pemerintah tidak memungut pajak maka pendapatan nasional (Y) adalah sama dengan pendapatan disposebel (Yd) atau Y = Yd.
Pendapatan yang digunakan rumah tangga akan digunakan untuk dua tujuan yaitu untuk pengeluaran konsumsi dan ditabung. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada penanam modal atau nvestor dan akan digunakan untuk membeli barang – barang modal seperti mesin – mesin, peralatan produksi lain, mendirikan bangunan pabrik dan bangunan kantor.
Dalam perekoonomian dua sektor komponen pengeluaran agregat terdiri dari:
1) pembelanjaan konsumsi rumah tangga untuk membeli barang dan jasa,
2) pembelanjaan perusahaan perusahaan untuk membeli barang modal. Dalam persamaan algebra, persamaan pengeluaran agregat adalah AE = C + I, dimana C = konsumsi , I = Investasi dan AE adalah pengeluaran agregat. Persamaan yang lain yaitu Y = C + S dimana S = Saving / Tabungan dan Y = Pendapatan nasional maka dapat ditarik kesimpulan bahwa AE = Y dimana C + I = C + S.
Perekonomian 3 Sektor
Pada arus lingkar kegiatan ekonomi tiga sektor terdapat pelaku ekonomi ketiga yaitu pemerintah yang memilki fungsi utama sebagai pengatur perekonomian. Jadi pada arus lingkar kegiatan ekonomi tiga sektor ada tiga kelompok yang berinteraksi yaitu konsumen, produsen dan pemerintah. Apabila produksi dan penyalurannya lancar maka ada kecenderungan harga barang akan turun atau sekurang-kurangnya stabil. Sehingga rumah tangga konsumsi akan dapat mengatur kecenderungan konsumsinya dan semua pendapatannya tidak akan habis dibelanjakan sehingga masih ada bagian dari pendapatannya yang ditabung sebagai modal
Manfaat :
Manfaat diagram pelaku ekonomi bagi produsen yaitu:
kebutuhan akan faktor produksi modal dan skill akan dapat terpenuhi oleh rumah tangga konsumsi sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.
Manfaat diagram pelaku ekonomi bagi konsumen yaitu:
Konsumen mendapatkan pembayaran atas faktor-faktor produksi dan skill yang dipakai oleh produsen yang kemudian digunakan untuk membeli barang dan jasa yang dijual oleh rumah tangga produksi.
Peranan :
Peran perusahaan atau rumah tangga produksi dalam perekonomian yaitu:
1. Produsen
2. Pengguna faktor produksi
3. Agen pembangunan
4. Penyedia dan penyalur barang dan jasa
Peranan produsen secara umum adalah menciptakan atau menaikkan nilai guna suatu barang untuk kepentingan orang lain atau masyarakat.
Peranan rumah tangga negara atau pemerintah dalam kegiatan ekonomi anatar lain:
1. Pengatur
2. Konsumen
3. Sebagai produsen
4. Pembuat dan pelaksana aturan main
5. Menjamin kompetisi
6. Menyediakan barang publik
Masyarakat ekonomi luar negeri adalah pelaku ekonomi yang berhubungan dengan transaksi luar negeri, sektor ini mencakup ekspor dan impor barang dan jasa serta aliran modal yang berkaitan dengan transaksi investasi perbankan. Peran rumah tangga konsumsi adalah sebagai berikut:
1. Konsumen
2. Pemasok atau pemilik faktor produksi
3. Ikut mempengaruhi mengenai apa yang akan diproduksi oleh perusahaan
Konsumen atau rumah tangga konsumsi adalah rumah tangga yang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan. Peranan konsumen secara umum adalah bahwa melalui kegiatan konsumsinya mampu menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat.
Contoh Peranan :
Contoh peran perusahaan atau rumah tangga produksi dalam kegiatan perekonomian di masyarakat yaitu:
1. Produsen, yaitu berperan dalam menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan oleh rumah tangga konsumsi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya termasuk juga untuk dijual ke luar negeri.
2. Pengguna faktor produksi, yaitu menggunakan berbagai faktor produksi berupa sumber daya alam atau bahan baku, modal, tenaga kerja dan keahian.
3. Agen pembangunan, yaitu berperan membantu pemerintah dalam kegiatan pembangunan seperti membuka lapangan kerja, membangun infrastruktur, mensejahterakan karyawan, meningkatkan kualitas SDM dll.
4. Penyedia dan penyalur barang dan jasa, yaitu menghasilkan sekaligus menyalurkan barang dan jasa agar dapat dinikmati oleh konsumen.
Contoh peran konsumen atau rumah tangga konsumsi dalam kegiatan perekonomian di masyarakat yaitu:
1. Konsumen, yaitu berperan mengkonsumsi barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.
2. Pemasok atau pemilik faktor produksi, yaitu sebagai pemilik dan pemasok faktor-faktor produksi yang dibutuhkan oleh rumah tangga produksi atau perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
3. Ikut mempengaruhi mengenai apa yang akan diproduksi oleh perusahaan, yaitu bahwa konsumen turut memberi pengaruh terhadap kecenderungan barang apa yang sebaiknya diproduksi oleh perusahaan agar sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen.
Contoh peran pemerintah atau rumah tangga negara dalam kegiatan perekonomian di masyarakat yaitu:
1. Pengatur, yaitu bahwa pemerintah harus mengatur lalu lintas perekonomian dalam negeri untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya kekacauan dan hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian bagi rakyat banyak. Misalnya dengan membuat undang-undang dan peraturan, melakukan pengawasan, menetapkan kebijakan fiskal dan moneter dll.
2. Konsumen, untuk melakukan tugasnya pemerintah juga memerlukan barang dan jasa. Misalnya untuk keperluan peralatan dan perlengkapan kantor, kepentingnan pertahanan dan keamanan Negara dll.
3. Sebagai produsen, pemerintah juga menjalankan perusahaan milik negara, khususnya produksi barang dan jasa yang vital bagi kepentingan negara dan kesejahteraan masyarakat misalnya perusahaan air minum, listrik, tambang minyak, bank dll.
4. Pembuat dan pelaksana aturan main, yaitu pemerintah menjamin bahwa peserta pasar akan berlaku secara jujur dan mematuhi aturan main yang berisi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pasar.
5. Menjamin kompetisi, yaitu pemerintah menjamin iklim kompetisi yang baik dimana tidak ada praktik tidak terpuji seperti kolusi, monopoli dan penetapan harga yang berpotensi menyingkirkan pesaing dari pasar.
6. Menyediakan barang publik, yaitu pemerintah memilki kewenangan untuk menagih pajak untuk menyediakan barang-barang publik seperti pertahanan negara dan keadilan.
Contoh peran masyarakat luar negeri dalam kegiatan perekonomian di masyarakat yaitu:
1. Sebagai pasar bagi produk yang dihasilkan, yaitu bahwa masyarakat luar negeri merupakan konsumen potensial dan memiliki daya beli yang tinggi
2. Sebagai produsen, yaitu bahwa masyarakat luar negeri menghasilkan banyak sekali produk dan peralatan seperti mobil, komputer, mesin dll.
3. Perdagangan luar negeri, yaitu perdagangan antar negara yang bisa menghasilkan devisa dan keuntungan yang sangat besar.
4. Pertukaran tenaga kerja, yaitu pengiriman tenaga kerja dari suatu negara yang mengalami kelebihan tenaga kerja ke negara lain yang membutuhkan yang akan menghasilkan devisa.
5. Sebagai investor/ penanaman modal, yaitu penanaman modal ke negara lain untuk mengelola modalnya di negara lain tersebut agar memperoleh keuntungan.
6. Pinjaman luar negeri, yaitu pemberian pinjaman dari luar negeri yang sangat berguna untuk mengatasi permasalahan ekonomi dalam negeri yang sudah mendesak.
7. Bantuan luar negeri, yaitu pemberian bantuan dari negara lain atas terjadinya bencana alam
Model keseimbangan umum multisektoral yang dapat dikomputasi
Model Keseimbangan Umum Multisektoral yang Dapat Dikomputasi merupakan istilah bahasa indonesia dari Computable general equilibrium yang seringkali disingkat sebagai model (CGE) ialah suatu kelas model ekonomi yang menggunakan data ekonomi aktual untuk memperkirakan bagaimana sektor ekonomi bereaksi terhadap perubahan yang terjadi pada faktor-faktor eksternal seperti kebijakan, teknologi dan lain faktor-faktor. Model CGE juga seringkali disebut sebagai model AGE (applied general equilibrium).
Model CGE terdiri atas:
1. Persamaan-persamaan yang men-deskripsi-kan variabel-variabel dari model
2. Suatu database (yang seringkali sangat detil) yang konsisten dengan persamaan-persamaan di dalam model. Persamaan-persamaan di dalam model CGE umumnya di dasarkan pada mazhab ekonomi neo-klasik, yang seringkali didasarkan atas asumsi minimalisasi biaya produksi, penetapan harga didasarkan atas biaya produksi rata-rata dan maksimalisasi utilitas (oleh konsumen).
Namun demikian, sebagian besar model CGE seringkali justru tidak berdasarkan atas paradigma keseimbangan umum. Sebagai contoh, model-model tersebut seringkali mengakomodasi:
1. non-market clearing atau tidak terjadinya kliring pasar, terutama terkait dengan tenaga kerja (pengangguran) dan komoditas,
2. terjadinya persaingan tidak sempurna (misalnya, penetapan harga secara monopoli),
3. munculnya permintaan yang tidak didasarkan atas harga (misalnya, permintaan dari pemerintah),
4. terjadinya variasi pajak,
5. munculnya dampak2 atau externalities, misalnya polusi atau pencemaran udara.
Database CGE model terdiri atas:
1. tabel-tabel nilai transaksi yang memperlihatkan, misalnya, besarnya nilai batubara yang dipakai oleh industri baja. Umumnya database ini dapat berbentuk tabel input-output atau matriks akunting sosial. Database CGE model umumnya merepresentasikan perekonomian suatu negara (atau dunia) secara keseluruhan dalam sejumlah sektor, komoditas, faktor dan tipe rumah tangga (konsumen).
2. nilai-nilai elastisitas yang merupakan parameter-parameter tanpa dimensi yang merepresentasikan reaksi-reaksi dalam perekonomian. Misalnya, elastisitas dari permintaan akan ekspor, menyatakan besarnya volume ekspor yang akan turun jika harga ekspor naik. Di antara elastisitas yang digunakan oleh model CGE, terdapat suatu kelas elastisitas yang disebut sebagai sebagai CES atau elastisitas substitusi konstan. Di antara CES terdapat elastisitas Armington, yang memperlihatkan jika produksi yang dihasilkan oleh negara-negara yang berbeda (tidak) bisa saling menggantikan. Akhirnya Elastisitas pengeluaran memperlihatkan bagaimana permintaan rumah tangga bereaksi terhadap perubahan pendapatan.
Model-model CGE merupakan perkembangan lanjut dari model-model input-output yang dirancang pertama kali oleh Wassily Leontief. Dibandingkan dengan model-model input-output, model-model CGE lebih menekankan pada pentingnya peran harga. Misalnya, jika model input-output mengasumsikan bahwa untuk memproduksi satu ton baja diperlukan sejumlah (tetap) tenaga kerja, model CGE mampu lebih lanjut mengadopsi faktor gaji yang mempengaruhi permintaan akan tenaga kerja dalam memproduksi baja.
Model CGE sangat berguna untuk memperkirakan dampak perubahan yang terjadi pada suatu sektor dari perekonomian terhadap sektor-sektor lainnya. Misalnya, pemajakan atas harga tepung terigu akan mempengaruhi harga roti, indeks harga konsumen, dan selanjutnya tingkat gaji dan angka pengangguran. Model CGE juga telah digunakan secara luas untuk mengaji kebijakan di sektor perdagangan. Akhir-akhir ini CGE juga digunakan untuk mengaji dampak ekonomi dari kebijakan pengungaran emisi gas rumah kaca.
Model CGE selalu memiliki lebih banyak variabel daripada persaman. Dengan demikian, nilai dari variabel-variabel tertentu harus ditentukan di luar model (eksogenous). Penentuan atas variabel-variabel eksogenous dalam suatu model CGE disebut penutupan model atau closure. Penutupan model yang berbeda dapat memberikan hasil simulasi model yang berbeda sehingga menimbulkan kontroversi. Misalnya, pada model CGE tertentu angka pengangguran dan keseimbangan neraca perdagangan diasumsikan sebagai konstan dan pada model CGE lainnya angka-angka tersebut dianggap sebagai variabel.
Dewasa ini terdapat banyak model CGE untuk berbagai negara di dunia. Salah satu yang paling terkenal adalah CGE model yang merepresentasikan perekonomian dunia yaitu GTAP model of world trade.
Model-model CGE sangat berguna untuk merepresentasikan perekonomian dari negara-negara di mana data time series tidak tersedia atau tidak relevan untuk digunakan (misalnya karena perubahan-perubahan politik). Dengan demikian, perekomian negara-negara berkembang sangat cocok untuk dikaji dengan model CGE, misalnya dengan menggunakan model CGE yang didasarkan pada IFPRI.
No comments:
Post a Comment