Berkomunikasi
merupakan keharusan bagi manusia, karena dengan komunikasi kebutuhan manusia
akan terpenuhi. Menurut Johnson (1981) dalam (Supratiknya, 2003: 9)
mengemukakan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi antar pribadi
dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia, adalah sebagai berikut:
a.
Komunikasi
antar pribadi membantu perkembangan intelektual dan sosial kita.
b.
Identitas
atau jati diri kita terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan orang lain.
c.
Dalam
rangka memahami realitas di sekeliling kita serta menguji kebenaran kesan-kesan
dan pengertian yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita, kita perlu
membandingkannya dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain dan realitas yang
sama.
d.
Kesehatan
mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas Komunikasi atau
hubungan kita dengan orang lain, lebih-lebih orangorang yang merupakan
tokoh-tokoh signifikan (significant figures) dalam hidup kita.
Diawali
dengan komunikasi yang intensif dengan ibu pada masa bayi, lingkaran komunikasi
itu menjadi semakin luas dengan bertambahnya usia individu. Seiring dengan
proses tersebut,perkembangan intelektual dan sosial individu sangat ditentukan
oleh kualitas komunikasi dengan orang lain tersebut. Secara sadar maupun tidak
sadar individu memperhatikan dan mengingat-ingat semua tanggapan dari orang
lain terhadap diri individu. Dengan komunikasi dengan orang lain individu dapat
menemukan diri yang sebenarnya. Komunikasi antarpribadi mengembangkan individu
dari dimensi kesosialan.
Bersosialisasi dengan orang lain secara tidak langsung menunjukkan kekhasan diri sendiri, sehingga lebih mudah menemukan jatidiri. Kondisi mental yang sehat dan tidak sehat ternyata dipengaruhi juga oleh kualitas komunikasi antarpribadi dengan orang lain. Oleh sebab itu komunikasi antarpribadi sangat penting bagi kehidupan individu yang hidup di tengah-tengah lingkungan sosial.
Bersosialisasi dengan orang lain secara tidak langsung menunjukkan kekhasan diri sendiri, sehingga lebih mudah menemukan jatidiri. Kondisi mental yang sehat dan tidak sehat ternyata dipengaruhi juga oleh kualitas komunikasi antarpribadi dengan orang lain. Oleh sebab itu komunikasi antarpribadi sangat penting bagi kehidupan individu yang hidup di tengah-tengah lingkungan sosial.
Code:
|
Sumber :
Sugiyo. 2005. “Komunikasi Antarpribadi”. Semarang: UNNES Press Liliweri, Alo. 2004. “Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.__________. 1997. “Komunikasi antarpribadi”. Bandung: Citra Aditya Bakti Changara, Hafied. 2003. “Pengantar Ilmu Komunikasi”. Jakarta: Raja Grafindo |
B. Faktor-faktor pengaruh
Jalaludin Rakhmat (1994) meyakini bahwa komunikasi
antarpribadi dipengaruhi oleh persepsi interpersonal; konsep diri; atraksi
interpersonal; dan hubungan interpersonal.
- Persepsi interpersonal
Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli
inderawi, atau menafsirkan informasi inderawi. Persepi interpersonal adalah
memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari
seseorang(komunikan), yang berupa pesan verbal dan nonverbal. Kecermatan dalam
persepsi interpersonal akan berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi,
seorang peserta komunikasi yang salah memberi makna terhadap pesan akan
mengakibat kegagalan komunikasi.
- Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan
kita tentang diri kita. Konsep diri yang positif, ditandai dengan lima hal,
yaitu: a. Yakin akan kemampuan mengatasi masalah; b.
Merasa stara dengan orang lain; c. Menerima pujian tanpa rasa
malu; d. Menyadari, bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan,
keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat; e.
Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek
kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubah. Konsep diri
merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi antarpribadi, yaitu:
a. Nubuat
yang dipenuhi sendiri. Karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin
sesuai dengan konsep dirinya. Bila seseorang mahasiswa menganggap dirinya
sebagai orang yang rajin, ia akan berusaha menghadiri kuliah secara teratur,
membuat catatan yang baik, mempelajari materi kuliah dengan sungguh-sungguh,
sehingga memperoleh nilai akademis yang baik.
b. Membuka
diri. Pengetahuan tentang diri kita akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat
yang sama, berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang
diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi dekat pada kenyataan. Bila
konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk
menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan baru.
c. Percaya
diri. Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal sebagai communication
apprehension. Orang yang aprehensif dalam komunikasi disebabkan oleh
kurangnya rasa percaya diri. Untuk menumbuhkan percaya diri, menumbuhkan konsep
diri yang sehat menjadi perlu.
d. Selektivitas.
Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri
mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia membuka diri (terpaan
selektif), bagaimana kita mempersepsi pesan (persepsi selektif), dan apa yang
kita ingat (ingatan selektif). Selain itu konsep diri juga berpengaruh dalam
penyandian pesan (penyandian selektif).
- Atraksi interpersonal
Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada
orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Komunkasi antarpribadi
dipengaruhi atraksi interpersonal dalam hal:
a. Penafsiran
pesan dan penilaian. Pendapat dan penilaian kita terhadap orang lain tidak
semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional, kita juga makhluk emosional.
Karena itu, ketika kita menyenangi seseorang, kita juga cenderung melihat
segala hal yang berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika
membencinya, kita cenderung melihat karakteristiknya secara negatif.
b. Efektivitas
komunikasi. Komunikasi antarpribadi dinyatakan efektif bila pertemuan
komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila kita berkumpul
dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan kita, kita akan gembira dan
terbuka. Bila berkumpul dengan denganorang-orang yang kita benci akan membuat
kita tegang, resah, dan tidak enak. Kita akan menutup diri dan menghindari
komunikasi.
- Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai
hubungan antara seseorang dengan orang lain. Hubungan interpersonal yang baik
akan menumbuhkan derajad keterbukaan orang untuk mengungkapkan dirinya,
makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga
makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara peserta komunikasi. Miller
(1976) dalam Explorations in Interpersonal Communication,
menyatakan bahwa ”Memahami proses komunikasi interpersonal menuntut hubungan
simbiosis antara komunikasi dan perkembangan relasional, dan pada gilirannya
(secara serentak), perkembangan relasional mempengaruhi sifat komunikasi antara
pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut.”
Lebih jauh, Jalaludin Rakhmat (1994) memberi
catatan bahwa terdapat tiga faktor dalam komunikasi antarpribadi yang
menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik, yaitu: a.
Percaya; b. sikap suportif; dan c. sikap terbuka.
Daftar pustaka
Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi:
Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi
Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Belmont, California:
Wadsworth Publishing Company.
No comments:
Post a Comment