Manajemen
Pembudidayaan
Untuk
memproduksi udang yang baik: Perlu manajemen pembudidayaan :
- Manajemen air
- Persiapan petakan tambak
- Pemilihan, pemilahan dan penebaran benur
- Pakan dan manajemen pakan
- Penggunaan obatan dan bahan kimia
- Manajemen kesehatan udang dan lingkungan
- Manajemen efluen dan limbah padat
- Manajemen pasca panen
Manajenen
Air
•
Air
yang digunakan harus layak untuk hidup dan pertumbuhan udang (Tabel 3): hal
yang perlu di perhatikan sbb:
- Air pasok diendapkan dan difiltrasi
- Penggunaan pestisida dan disinfektan utk pembasmi hama dan penyakit sesuai dgn ketentuan berlaku
- Penggunaan sumur artesis utk menurunkan salinitas harus dihindari
- Perawatan sluran air pasok secara berkala
- Pengelolaan kualitas air tambak dlm petakan dgn penggantian dan sirkulasi air,penambahan jasad remediasi (probiotik)
- Pembuangan air limbah tambak di kendalikan melalui tandon buang
- Penyehatan dasar tambak: pengelolaan tanah dasar tambak, pembersihan limbah dan penjemuran
- Pemantapan kualitas air tambak: pembasmian hama dan penyakit da pertumbuhan plankton
Pemilihan,
Pemilahan dan Penebaran benur
Tujuan
untuk mendapatkan benur yang sehat dan bemutu:
- Benur bersertifikat sesuai dgn SNI
- Pemilahan benur dilakukan dgn perendaman dgn formalin
- Sebelum benur ditebar ke tambak, dilakukan penyesuaian dgn kondisi perairan tambak terutama: suhu dan salinitas
Persiapan
Petakan
Tujuan
efesiensi pakan dan meminimalkan limbah pakan dlm tambak. Langkahnya:
- Pakan buatan tidak kedaluarsa dan memenuhi standar nutrisi sesuai SNI
- Pakan disimpan tembak sejuk dan kering (menghindari penjamuran dan kontaminan lain)
- Pemberian pakan yang tepat
- Penggunaan pakan segar yg bermutu baik dan tidak mengandung penyakit
- Pertumbuhan pakan alami dlm tambak ekstensif (sederhana) mutlak diperlukan
Pakan dan
manajemen pakan
•
Pengunaan
Obat-obatan dan bahan kimia
•
Harus
menjamin hasil budidaya kualitas baik, langkahnya
- Jenis obat-obatan terdaftar di Dirjen Perikanan Budidaya DKP
- Mengikuti aturan penggunaan, spt:dosis, lama penggunaan, cara pemakaian, penyimpanan, dan pembuangan.serta hal yang berhub penggunaan bhn kimia termasuk tindakan pengaman bg lingkungan dan manusia
- Pada tambak menggunakan bhn kimia dan obat yng bersifat bioakumulatif, air buangan tambak dinetralkan sbl dibuangan ke perairan umum.
•
Manajemen
kesehatan udang dan lingkungan
•
Dititikberatkan
pada pencegahan penyakit dr pada pengobatan. Langkahnya:
- Prosedur karatina bagi pemasukan dan distribusi induk,nauplius dan benur.
- Mengunakan benur yang sehat dan bermutu
- Mengendalikan kualitas air untuk menghindari perubahan yg ekstrim.
- Menggunakan pakan yang bermutu
- Monitoring kesehatan udang secara rutin
- Menghindari perlakuan yang menimbulkan stress pd udang
- Perbaikan kondisi tambak atau tidakan pengobatan pd udang sakit
- Pemulihan lingkungan tambak bg udang terserang bakteri patogen
- Melakukan isolasi dan/atau disinfeksi pd tambak yang terserang virus
- 10. Tidak melakukan pemindahan udang, peralatan, maupun air dari tambak yang udangnya terserang penyakit ke tambak lain
- 11. Menerapkan pengamanan biologi (biosecurity) pd tamak udang
- 12. Pembersihan dan penjemuran tambak stlh dilakukan pemanenan udang
Air buangan tambak mengandung bahan
cemaran yang bersumber dari: sisa pakan, hasil ekskresi metabolit, deritus,
mikroorganisme, dan residu pengendali linglungan dan penyakit. Sehinggan air
buangan tambak harus memenuhi baku mutu efluen tambak (tabel 4), langkah:
- Pengendapan bahan tersuspensi melalui tandon
- Mengunakan biofilter utk pemulihan kualitas air
- Mengankat bahan terendapkan dari tandon
- Penaman mangrove pada areal pembuangan
- Menerapkan sistem resirkulasi/pergantian air minimum, khususnya pda kawasan padat tambak dan tercemar.
Manajemen effluen dan Limbah padat
Tabel 4. Baku mutu efluen Tambak Udang
•
No Parameter Satuan Besaran
Fisika
TSS mg/l ≤ 200
Kekeruhan NTU
≤ 50
(nephelometer
turbidity unit)
Kimia
pH mg/l 6-9,0
BOD5 mg/l < 45
PO4-3 mg/l < 0,1
H2S mg/l 0,03
NO3 mg/l 75
NO2 mg/l < 2,5
NH4 mg/l < 0,1
Biologi
Dinoflagelata
Gymnodinium ind/l < 8 X 102
Peridinium
ind/l < 8 X 102
Bakteri Patogen CFU (calory froming unit) < 102
Manajemen Pasca Panen
•
Tujuan
menjamin produk dan keamanan pangan. Langkahnya:
- Apabila selama pembudidayaan dipergunakan obat-obatan dan bahan kimia, pemanenan dilakukan setelah udang tidak mengandung residu.
- Peralatan panen harus menggunakan bahan yg tidakmerusak fisik, tidak mencemari produk, dan mudah dibersihkan.
- Pemanenan dianjurkan dilakukan pd waktu malam atau pagi hari
- Udang hasil panen harus dicuci dgn air bersih dan segera didinginkan dgn es
Pola, Luas dan Perizinan
•
Pola
usaha:
Pola swadaya, Pola unit Pelayanan
Pengembangan (UPP) dan Pola Kemitraan Usaha
Luas Maksimum Pengusahaan
Usaha dpt dilakukan perorangan atau badan hukum (Perusahaan, koperasi,
BUMN/BUMD) dgn ketentuan sbb:
- Usaha perorangan < 10 ha, selebihnya harus menggunakan badan hukum
- Perusahan budidaya dgn luas 10 ha atau lebih wajib memiliki izin usaha pembudidayaan ikan (IUP) bidang Pembudidayaan Ikan
- Perorangan budidaya udang dgn < 10 ha wajib mendaftarkan usahanya pada Dinas kabupaten/kota setempat
- Perusahaan budidaya 50 ha atau lebih wajib menerapkan pola tambak inti rakyat (TIR)
- Usaha budidaya udang dgn luas 50 ha atau lebih wajib melakukan studi AMDAL
- Perizinan Usaha
- Perizinan usaha pd 5.2. buitir 2 diberikan oleh Bupati/Walikota, Gubernur atau Dirjen Perikanan Budidaya sesuai sesuai dgn perundangan-undangan yang berlaku.
Sumber acuan: Pedoman Umum Budidaya udang di
Tambak: Dirjen Perikanan Budidaya Direktorat Pembudidayaan DKP, 2004.
No comments:
Post a Comment