Saturday, April 25, 2015

Kuskus Beruang Sulawesi (Ailurops ursinus )






Ukuran tubuh : 60 cm
Berat tubuh      : 8 kg.
Makanan          : Daun-daun muda.
  Bunga-bungaan dan buah masih mentah.
Habitat             : Pulau Sulawesi, Pulau Muna,
  Pulau Peleng, Pulau Togian, dan Pulau Buton.


 











KUSKUS BERUANG (Ailurops ursinus)


Kuskus beruang ukuran tubuhnya hampir seperti kucing atau bahkan bisa lebih besar. Warna tubuh jantan dan betina tidak ada perbedaan. Panjang ekor hampir sama panjang dengan panjang tubuh, bagian ekor ditumbuhi rambut dari pangkal sampai lebih dari setengah panjang total ekor, sisa ujung ekor yang tidak ditumbuhi rambut berwarana hitam, ujung ekor  ini sangat kuat dan dapat digunakan untuk bergelantungan atau melilit batang dahan pohon saat mencari makan (prehensil) dan dapat digunakan sebagai alat untuk menggantung yang menahan seluruh beban tubuh saat dengan posisi kepala di bawah saat mencari makan di pohon.
Daun telinga pendek, hampir tidak terlihat karena tersembunyi dibawah rambut-rambut kepala, bagian luar dan dalam telinga berambut. Warna dasar tubuh bagian atas adalah hitam pucat dengan rambut bagian punggung berwarna coklat kehitaman, beberapa rambut bagian tubuh lain berwarna kuning kecoklatan atau lebih pucat.

Penyebaran kuskus di Indonesia hanya terbatas di wilayah Indonesia Timur yaitu meliputi Pulau Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, dan Timor. Kuskus beruang merupakan spesies yang paling besar dan paling primitif diantara famili phalangeridae lainnya yang sangat berbeda dengan kuskus kerdil yang ukuran tubuhnya relatif kecil tapi pintar dan kuskus beruang hanya ditemukan di Kepulauan Sulawesi dan sekitarnya. Oleh karena itu kuskus ini merupakan salah satu satwa endemik Indonesia Timur. Kuskus ini tergolong satwa yang biasa hidup di atas pohon (arboreal) yang banyak berlindung dibawah kanopi pohon-pohon di hutan dataran rendah, aktif sepanjang hari, dan umumnya dijumpai berpasangan (Tarmudji dan MacKinon, 1980). Penyebaran kuskus beruang di Indonesia meliputi Pulau Sulawesi, Peleng, Talaud, dan Malange, dengan habitatnya adalah hutan dataran rendah hingga ketinggian 2000 meter. Kuskus betina memiliki kantung yang terletak pada kulit perutnya, berkembang dengan baik, membuka ke arah depan , dan mempunyai empat puting susu. Lama masa kebuntingan pada satwa ini sangat singkat yaitu kira-kira satu bulan. Saat dilahirkan bayi kuskus masih berbentuk mudigah (embrio) yang secara alami akan merayap menuju kantung induknya, berdiam dalam kantung dan akan mengisap puting susu induknya untuk selama 6-7 bulan. Setelah masa itu anak kuskus akan mulai belajar memakan pakan seperti yang dimakan oleh induknya. Dwiyahreni et al. (1999) melaporkan bahwa habitat aslinya kuskus beruang menggunakan waktunya sebanyak 63,4% untuk istirahat dan tidur, 23% untuk merawat tubuh, 7,5% untuk berpindah tempat, 5,6% untuk makan, dan 0,4% untuk aktivitas sosial. Tetapi pada saat musim kawin mereka akan hidup dalam kelompok kecil yang berisi induk dan anak-anaknya.
Pergerakan kuskus beruang tergolong tidak biasa. Kuskus beruang akan menggunakan ekornya untuk mencengkeram ranting pada saat berpindah dari satu pohon ke pohon lain. Mungkin kita akan sedikit kesulitan untuk menemukannya di alam liar karena selain dia tinggalnya di atas pohon, binatang unik ini juga termasuk binatang yang pendiam. Bahkan dia tidak akan bersuara kalau tidak merasa terganggu atau terancam.
Hal lain yang unik yang dimiliki oleh hewan pohon ini adalah kegemarannya tidur. Makanan kuskus Beruang adalah daun-daun muda. Bunga-bungaan dan buah masih mentah. Kuskus beruang suka daun muda karena lebih mudah dicerna dan lebih sedikit racunnya.

Kingdom          : Animalia
Phylum            : Chordata
Class                : Mamalia
Ordo                : Diprotodontalia
Family                         : Phalangeridae
Genus              : Ailurops
Species            : Ailurops ursinus

Sumber :
Tarmudji & James G. MacKinnon, 1980. "Several Tests for Model Specification in the Presence of Alternative Hypotheses," Working Papers 378, Queen's University, Department of Economics.

Dwiyahreni, A.A., Kinnaird, M.F., O’Brien, T.G., Supriatna,J. and Andayani, N. 1999. Diet and activity of the bear cuscus, Ailurops ursinus, in North Sulawesi, Indonesia. Journal of Mammalogy. 80:905-912.

No comments:

Post a Comment