A. Kepribadian Sehat Berdasarkan Behavioristik
Perbedaan
Psikoanalisa dan Behavioristik
Psikoanalisa
Tokohnya
adalah Freud, aliran ini melihat dari sisi negatif individu, alam bawah sadar
(id, ego, super ego), mimpi dan masa lalu. manusia dianggap sebagai sakit atau
pincang, manusia adalah korban dari tekanan-tekanan biologis dan konflik masa
kanak-kanak.
Behavioristik
aliran ini
menganggap manusia sebagai mesin layaknya alat pengatur panas. maksudnya
manusia sebagai sistem konflik yang bertingkah laku menurut cara yang sesuai
hukum. aliran ini juga menganggap manusia tidak memiliki sikap diri sendiri.
Kepribadian
sehat menurut Behavioristik
·
Perilaku nyata dan terukur memiliki makna
tersendiri, bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau mental yang abstrak
·
Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki
bentuk fisik adalah pseudo problem untuk sciene, harus dihindari.
·
Penganjur utama adalah Watson : overt,
observable behavior, adalah satu-satunya subyek yang sah dari ilmu psikologi
yang benar.
·
Dalam perkembangannya, pandangan Watson yang
ekstrem ini dikembangkan lagi oleh para behaviorist dengan memperluas ruang
lingkup studi behaviorisme dan akhirnya pandangan behaviorisme juga menjadi
tidak seekstrem Watson, dengan mengikutsertakan faktor-faktor internal juga,
meskipun fokus pada overt behavior tetap terjadi.
·
Aliran behaviorisme juga menyumbangkan metodenya
yang terkontrol dan bersifat positivistik dalam perkembangan ilmu psikologi.
·
Banyak ahli (a.l. Lundin, 1991 dan Leahey, 1991)
membagi behaviorisme ke dalam dua periode, yaitu behaviorisme awal dan yang
lebih belakangan.
·
Manusia adalah makhluk perespon; lingkungan
mengontrol perilaku.
·
Manusia tidak memiliki sikap diri sendiri
·
Mementingkan faktor lingkungan
·
Menekankan pada faktor bagian
·
Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan
mempergunakan metode obyektif.
·
Sifatnya mekanis mementingkan masa lalu
B.
Kepribadian Sehat Berdasarkan Aliran Psikoanalisis
Psikoanalisis merupakan suatu bentuk model kepribadian. Teori ini sendriri
pertama kali diperkenalkan oleh Sigmun Freud (1856-1938). Freud pada awalnya
memang mengembangkan teorinya tentang struktur kepribadian dan sebab-sebab
gangguan jiwa dan dengan konsep teorinya yaitu perilaku dan pikiran dengan
mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari
keinginan atau dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran.
menurut teori psikoanalisa, inti dari keinginan dorongan ini adalah bahwa
mereka bersembunyi dari kesadaran individual. Dan apabila dorongan – dorongan
ini tidak dapat disalurkan, dapat menyebabkan gangguan kepribadian dan juga
memggangu kesehatan mental yang disebut psikoneurosis. Dengan kata lain, mereka
tidak disadari. Ini adalah ekspresi dari dorongan tidak sadar yang muncul dalam
perilaku dan pikiran. Istilah “motivasi yang tidak disadari” / (unconscious
motivation) menguraikan ide kunci dari psikoanalisa. Psikoanalisis
mempunyai metode untuk membongkar gangguan – gangguan yang terdapat dalam
ketidaksadaran ini, antara lain dengan metode analisis mimpi dan metode
asosiasi bebas.
Teori psikologi Freud didasari pada keyakinan bahwa dalam diri manusia terdapat suatu energi psikis yang sangat dinamis. Energi psikis inilah yang mendorong individu untuk bertingkah laku. Menurut psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada fungsi psikis yang berbeda yaitu: Id, Ego dan Super Ego.
Teori psikologi Freud didasari pada keyakinan bahwa dalam diri manusia terdapat suatu energi psikis yang sangat dinamis. Energi psikis inilah yang mendorong individu untuk bertingkah laku. Menurut psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada fungsi psikis yang berbeda yaitu: Id, Ego dan Super Ego.
- Id merupakan bagian palung primitif dalam kepribadian, dan dari sinilah
nanti ego dan Super Ego berkembang. Dorongan dalam Id selalu ingin
dipuaskan dan menghindari yang tidak menyenangkan.
- Ego merupakan bagian “eksekutif” dari kepribadian, ia berfungsi secara
rasional berdasakan prinsip kenyataan. Berusaha memenuhi kebutuhan Id secara
realistis,yaitu dimana Ego berfungsi untuk menyaring dorongan-dorongan yang
ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan.
- Super Ego merupakan gambaran internalisasi nilai moral masyarakat yang
diajarkan orang tua dan lingkungan seseorang. Pada dasarnya Super Ego merupakan
hati nurani seseorang dimana berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu itu benar
atau salah. Karena itu Super Ego berorientasi pada kesempurnaan.
Freud mengumpamakan pikiran manusia sebagai fenomena gunung es. Bagian
kecil yang tampak diatas permukaan air menggambarkan pengalaman sadar, bagian
yang jauh lebih besar di bawah permukaan air yang menggambarkan ketidaksadaran
aeperti impuls, ingatan. Nafsu dan hal lain yang mempengaruhi pikiran dan
perilaku. Meskipun masing-masing bagian dari kepribadian total ini mempunyai
fungsi,sifat,komponen,prinsip kerja,dinamisme,dan mekanismenya sendiri,namun
mereka berinteraksi begitu erat satu sama lain sehingga sulit(tidak
mungkin)untuk memisah-misahkan pengaruhnya dan menilai sumbangan relatifnya
terhadap tingkah laku manusia.Tingkah laku hampir selalu merupakan produk dari
interaksi diantara ketiga sistem tersebut,jarang salah satu sistem berjalan
terlepas dari kedua sistem lainnya.
Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisis:
Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisis:
1.Menurut freud
kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan
yang ilmiah.
2. Kemampuan
dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar
3. Mental yang
sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego
4. Tidak
mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya
5. Dapat
menyesuaikan keadaan ddengan berbagai dorongan dan keingin
c. Kepribadian Sehat Berdasarkan Aliran Humanistik dan Pandangan Allport mengenai kepribadian sehat
A. Penjelasan singkat tentang manusia dari Tiga aliran
Airan Humanistik dalam melihat perkembangan manusia jauh lebih dalam dibandingkan aliran Behavioristik dan Psikoanalisa. Mereka meyakini bahwa manusai adalah unik dalam segala hal, bukan saja memandang manusia sebagai mesin yang mengikuti hukum-hukum (penerima stimulus-stimulus biologis), dan manusia bukan di lihat dari segi penyakit kejiwaan saja (neurotis dan psikosis), melainkan yang bisa mengembangkan seluruh potensi-potensi yang ada dalam dirinya. seperti menentukan sendiri pekerjaannya, mencari pasangan, dll. (di luar takdir tuhan), maupun menentukan kepribadian sehat yang diinginkannya.
B. Pandangan Allport mengenai kepribadian sehat
Allport tidak meyakini bahwa orang-orang yang sehat dan matang dikontrol oleh kekuatan-kekuatan alam bawah sadar (kekuatan yang tidak bisa dilihat atau dipengaruhi). Ia menganggap orang-orang yang terbebas dari pengaruh kekuatan alam bawah sadarlah yang disebut orang yang sehat. Ia juga menganggap, orang yang neurotis berjalan dalam genggaman konflik-konflik masa lalu yang tanpa di sadarinya, dan kepribadian yang sehat berjalan pada jalur yang berbeda. Dari sini ia menyimpulkan bahwa manusia yang sehat memiliki tujuan kearah masa depan yang belum pernah terpenuhi.
Proprium
Kata propriate berasal dari kata proprium yang berarti konsep “diri”. Maksud dari Allport dengan memberi tekanan lebih kepada proprium ialah untuk mendefinisikan konsep diri sehati-hati mungkin. Bisa juga menunjuk kepada sesuatu yang unik dalam diri seseorang (penentuan keunikan diri seseorang dilihat dari “diri”). Proprium berkembang dari masa bayi sampai masa adolesensi melalui tujuh tingkat “diri”. Apabila semua segi perkembangan telah muncul sepenuhnya, maka segi-segi tersebut bersatu dalam saatu konsep proprium. Jadi proprium adalah susunan dari tujuh tingkat diri ini. Timbulnya proprium menjadikan syarat untuk suatu kepribadian yang sehat.
Tujuh Kriteria Kematangan menurut Allport
a) Perluasan Perasaan Diri
Maksudnya setiap orang orang harus memiliki pandangan yang luas yang menjangkau banyak hal. Dalam segala aktivitas, yang tidak hanya berpusat pada diri sendiri, melainkan untuk orang banyak. Yang di sebut juga “partisipasi otentik”.
b) Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang Lain
Orang yang sehat mampu mengendalikan rasa cinta terhadap orang lain. Ada perbedaan antara cinta orang yang neurosis dan cinta dari pribadi yang sehat. Orang yang neurosis harus menerima cinta lebih banyak daripada kemampuan mereka untuk memberinya, dan syarat akan kewajiban. Sedangkan cinta dari pribadi yang sehat adalah tanpa syarat, tidak melumpuhkan, sabar terhadap tingkah laku orang lain, serta tidak mengadili atau menghukumnya.
c) Keamanan Emosional
Hal ini dinilai dari kualitas diri seseorang. Orang yang yang sehat mampu menerima segala kekurangan yang mereka miliki tanpa harus menyerah dengan keadan, dan mampu mengontrol emosinya, sehingga tidak mengganggu aktivitas antar pribadi. Kualitas lain dari keamana emosional adalah ” sabar terhadap kekecewaan ”. Orang yang sehat akan sabar dalam menghadapi kemunduran, tidak menyerah pada kekecewaan, melainkan mampu memikirkan jalan keluar untuk mencapai tujuan.
d) Persepsi realistis
Orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Mereka tidak membuat-buat kehidupan realitasnya. Apa yang mereka rasakan adalah kenyataannya.
e) Keterampilan dan Tugas
Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti penting dan memberikan perasaan kontinuitas untuk hidup. Tidak mungkin mencapai kematangan dan kesehatan psikologis tanpa melakukan pekerjaan yang penting dan bermanfaat.
f) Pemahaman Diri
pemahamn diri maksudnya, seseorang harus mammpu mengenali dirinya sendiri. Karena orang yang sehat selalu terbuka dengan orang lain, dan berinteraksi dengannya. Maka dari itu perlu memahami diri sendiri untuk bisa di terima orang lain dan lingkungan, agar tidak terjadi kekacauan batin.
g) Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Orang yang sehat tentunya akan melihat ke depan, seperti yang sudah di kemukakan di atas. Menurut Allport nilai-nilai sangat penting bagi perkembangan suatu filsafah hidup yang mempersatukan. Suara hati juga ikut berperan dalam suatu filsafah hidup yang mempersatukan. Suara hati yang matang adalah suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab terhadao diri sendiri dan kepada orang lain, dan mungkin berakar dalam nilai-nilai agama atau etis. sedangkan suara hati yang tidak matang sama seperti sura hati kanak-kanak yang patuh dan membudak, penuh dengan pembatasan dan larangan yang dibawa dari masa kanak-kanak kedalam masa dewasa.
Airan Humanistik dalam melihat perkembangan manusia jauh lebih dalam dibandingkan aliran Behavioristik dan Psikoanalisa. Mereka meyakini bahwa manusai adalah unik dalam segala hal, bukan saja memandang manusia sebagai mesin yang mengikuti hukum-hukum (penerima stimulus-stimulus biologis), dan manusia bukan di lihat dari segi penyakit kejiwaan saja (neurotis dan psikosis), melainkan yang bisa mengembangkan seluruh potensi-potensi yang ada dalam dirinya. seperti menentukan sendiri pekerjaannya, mencari pasangan, dll. (di luar takdir tuhan), maupun menentukan kepribadian sehat yang diinginkannya.
B. Pandangan Allport mengenai kepribadian sehat
Allport tidak meyakini bahwa orang-orang yang sehat dan matang dikontrol oleh kekuatan-kekuatan alam bawah sadar (kekuatan yang tidak bisa dilihat atau dipengaruhi). Ia menganggap orang-orang yang terbebas dari pengaruh kekuatan alam bawah sadarlah yang disebut orang yang sehat. Ia juga menganggap, orang yang neurotis berjalan dalam genggaman konflik-konflik masa lalu yang tanpa di sadarinya, dan kepribadian yang sehat berjalan pada jalur yang berbeda. Dari sini ia menyimpulkan bahwa manusia yang sehat memiliki tujuan kearah masa depan yang belum pernah terpenuhi.
Proprium
Kata propriate berasal dari kata proprium yang berarti konsep “diri”. Maksud dari Allport dengan memberi tekanan lebih kepada proprium ialah untuk mendefinisikan konsep diri sehati-hati mungkin. Bisa juga menunjuk kepada sesuatu yang unik dalam diri seseorang (penentuan keunikan diri seseorang dilihat dari “diri”). Proprium berkembang dari masa bayi sampai masa adolesensi melalui tujuh tingkat “diri”. Apabila semua segi perkembangan telah muncul sepenuhnya, maka segi-segi tersebut bersatu dalam saatu konsep proprium. Jadi proprium adalah susunan dari tujuh tingkat diri ini. Timbulnya proprium menjadikan syarat untuk suatu kepribadian yang sehat.
Tujuh Kriteria Kematangan menurut Allport
a) Perluasan Perasaan Diri
Maksudnya setiap orang orang harus memiliki pandangan yang luas yang menjangkau banyak hal. Dalam segala aktivitas, yang tidak hanya berpusat pada diri sendiri, melainkan untuk orang banyak. Yang di sebut juga “partisipasi otentik”.
b) Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang Lain
Orang yang sehat mampu mengendalikan rasa cinta terhadap orang lain. Ada perbedaan antara cinta orang yang neurosis dan cinta dari pribadi yang sehat. Orang yang neurosis harus menerima cinta lebih banyak daripada kemampuan mereka untuk memberinya, dan syarat akan kewajiban. Sedangkan cinta dari pribadi yang sehat adalah tanpa syarat, tidak melumpuhkan, sabar terhadap tingkah laku orang lain, serta tidak mengadili atau menghukumnya.
c) Keamanan Emosional
Hal ini dinilai dari kualitas diri seseorang. Orang yang yang sehat mampu menerima segala kekurangan yang mereka miliki tanpa harus menyerah dengan keadan, dan mampu mengontrol emosinya, sehingga tidak mengganggu aktivitas antar pribadi. Kualitas lain dari keamana emosional adalah ” sabar terhadap kekecewaan ”. Orang yang sehat akan sabar dalam menghadapi kemunduran, tidak menyerah pada kekecewaan, melainkan mampu memikirkan jalan keluar untuk mencapai tujuan.
d) Persepsi realistis
Orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Mereka tidak membuat-buat kehidupan realitasnya. Apa yang mereka rasakan adalah kenyataannya.
e) Keterampilan dan Tugas
Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti penting dan memberikan perasaan kontinuitas untuk hidup. Tidak mungkin mencapai kematangan dan kesehatan psikologis tanpa melakukan pekerjaan yang penting dan bermanfaat.
f) Pemahaman Diri
pemahamn diri maksudnya, seseorang harus mammpu mengenali dirinya sendiri. Karena orang yang sehat selalu terbuka dengan orang lain, dan berinteraksi dengannya. Maka dari itu perlu memahami diri sendiri untuk bisa di terima orang lain dan lingkungan, agar tidak terjadi kekacauan batin.
g) Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Orang yang sehat tentunya akan melihat ke depan, seperti yang sudah di kemukakan di atas. Menurut Allport nilai-nilai sangat penting bagi perkembangan suatu filsafah hidup yang mempersatukan. Suara hati juga ikut berperan dalam suatu filsafah hidup yang mempersatukan. Suara hati yang matang adalah suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab terhadao diri sendiri dan kepada orang lain, dan mungkin berakar dalam nilai-nilai agama atau etis. sedangkan suara hati yang tidak matang sama seperti sura hati kanak-kanak yang patuh dan membudak, penuh dengan pembatasan dan larangan yang dibawa dari masa kanak-kanak kedalam masa dewasa.
No comments:
Post a Comment