Bab I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Setiap tahun
kebutuhan pangan manusia semakin meningkat dikarenakan jumlah penduduk yang
selalu bertambah. Pada tahun 2013
tercatat penduduk Indonesia mencapai lebih dari 250 juta penduduk, sehingga
mengakibatkan negara kita mengalami krisis pangan yang mengakibatkan negara selalu
mengimpor hampir semua bahan pangan dari luar negeri. Pemerintah Indonesia
sekarang mulai meningkatkan produktivitas tanah di Indonesia untuk membantu
dalam ketahanan pangan negara kita. Tetapi pada kenyataannya, masih banyak
petani-petani yang menggunakan pupuk kimia yang berlebihan di lahan/tanah
pertaniannya. Akibat dari berlebihanya penggunaan pupuk kimia tersebut banyak
lahan yang tadinya subur menjadi kurus kering dan tandus.
Oleh karena
itu, kami menginovasikan pupuk organik yang jauh lebih murah dan berkualitas
bagus dan bisa dibuat sendiri oleh para petani sehingga membantu petani untuk
bisa bertanam secara organik. Pupuk yang kami buat yaitu pupuk kulit singkong.
Selama ini kulit singkong tidak dimanfaatkan dan dibuang begitu saja, padahal kulit
singkong ini dapat dimanfaatakan menjadi
sesuatu yang berguna yang membantu dalam menyuburkan tanah.
Pemanfaatan pupuk
dari kulit singkong sebenarnya membantu para petani untuk memanfaatkan kulit
singkong dari hasil panennya, karena kulit singkong tersebut jika tidak
dimanfaatkan akan terbuang sia-sia dan bahkan menjadi pencemaran lingkungan.
1.2 Tujuan
Tujuan
pemanfaatan kulit singkong menggunakan teknik pengomposan sederhana sebagai
pupuk organik pada pembuatan proposal penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Memanfaatkan kulit singkong sebagai pupuk organik agar tidak terbuang sia-sia.
2. Membuat pupuk organik secara sederhana dan bisa
diaplikasikan langsung oleh para petani.
3.
Meningkatkan kesuburan tanah dengan hasil pupuk organik kulit singkong melalui
teknik pengomposan.
1.3 Manfaat
Manfaat dari
kulit singkong sebagai pupuk organik adalah:
1. Membantu
para petani khususnya petani singkong membuat pupuk sendiri untuk mencukupi
kebutuhan tanamannya.
2.
Mengurangi biaya penanaman secara organik, karena dengan pupuk organik kulit
singkong ini para petani bisa mengurangi biaya yang dikeluarkan karena membuat
pupuk sendiri.
Bab II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengomposan
Pengomposan adalah salah satu metode yang telah lama digunakan untuk
mengelola limbah organik padat terutama yang berasal dari aktivitas pertanian
dengan sasaran utama menghasilkan pupuk organik berupa kompos.seiring dengan
makin besarnya jumlah penduduk,macam limbah organik yang dihasilkan juga cukup
banyak,demikian juga macamnya beragam.Pengomposan dianggap dapat dengan mudah
beradaptasi dengan kondisi material organik yang berbeda-beda
tersebut.Pengomposan dapat dianggap sebagai dekomposisi dan stabilitas substrat
organik biologik dalam kondisi yang memungkinkan perkembangan temperatur
termofil sehingga diperoleh hasil akhir
yang cukup stabil baik untuk
disimpam maupun digunakan pada tanah tanpa memberikan efek negatif pada
lingkungan.
2.2. Pupuk Kompos
Kompos
adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik
yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang
hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik. Sedangkan pengomposan adalah
proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya
oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan
mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat.
Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang
cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.
2.3. Inovasi
yang Ditawarkan
Pembuatan
pupuk menggunakan kulit singkong merupakan salah satu cara pembuatan pupuk
organik yang lebih cepat dan efisien. Dikarenakan bahan baku kulit singkong itu
sudah mengandung bahan organik yang mendukung dalam pembuatan pupuk organik.
Bab III.METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan
pada hari Selasa,14 Oktober 2014 pukul 08.00 wib s/d selesai bertempat di
Laboratorium jurusan Teknik pertanian fakultas Pertanian Universitas Lampung.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah
Box pengomposan/tempat pengomposan,ember dan karung.
Bahan yang digunakan adalah
kulit singkong dan air.
3.3 Analisis Penelitian
Dari penelitian yang telah
dilakukan,kami menganalisis bahwa kulit singkong dapat di gunakan sebagai pupuk
organik pada tanaman terutama pada tanaman singkong sendiri.
Prosesnya adalah
Kulit
singkong di masukan pada box pengomposan dan di rendam dengan air dalam keadaan
tertutup.
Proses
perendaman tersebut selama 3 hari.
Setelah
direndam,kulit singkong di ambil,dimasukan dalam karung dan ditaburkan pada
lahan yang akan di tanami,kemudian lahan tersebut di olah kembali.
Biarkan
tanah yang telah diolah dan bercampur kulit singkong tersebut Selama 15 hari.
Media
tanam siap di tanami.
Rujukan